12/07/13

SISTIM PLUMBING GEDUNG

PEMELIHARAAN  DAN PERAWATAN  PLUMBING

Plumbing  adalah  system perpipaan beserta perlengkapannya yang dipasang di dalam bangunan atau gedung  serta persil atau halaman. Sistem Perpipaan tersebut terdiri antara lain dari :
1.Sistem Air bersih
2. Sistem air buangan
1. Air kotoran
2. Air kotor
3.Air  hujan
4.Air buangan khusus
3.Sistem ven sebagai penunjang sistem buangan
4.Sistem air panas
5.Sistem uap air
6.Sistem bahan bakar
7.Sistem springkler
8.Sistem pemadam
9.Sistem AC


PLUMBING
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.

Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.
Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.

Sistem Instalasi Plumbing
Sistem instalasi plumbing pada gedung-gedung umumnya terbagi atas tiga bagian utama yang harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyamanan penghuni :
Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.
Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.
Instalasi Plumbing Sistem Venting.

Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.
Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih (Clear Water Tank) atau Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam penampung air baku (raw water tank).
Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer.
Distribusi air bersih pada dua lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.

Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan satu hari pemakaian air. Dan kualitas air disesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yang bersangkutan. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke alat plumbing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara, dan sistem plumbing standart nasional indonesia, SNI 03 – 6481 – 2000 Sistem Plumbing.
Sistem Penyediaan Air Bersih terbagi menjadi empat sistem:
Sistem Sambung Langsung
Sistem Tangki Atas
Sistem Tangki Tekan
Sistem Hydrocel
Sistem Diaphragma
Sistem Tanpa Tangki
Sistem kecepatan putaran pompa konstan
Sistem kecepatan putaran pompa variable

PERALATAN UTAMA & FUNGSI
Pompa Transfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water tank ke roof tank melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompa transfer yang sering dipakai, antara lain :
·         End Suction Pump
·         Horizontal Split Case Pump
·         Multi Stage Pump
·         Centrifugal Pump

Pressure Tank, berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan start-stop yang terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai, antara lain :
Diaphragma Pressure Tank
Non Diaphragma Pressure Tank atau Well Pressure Tank
Peralatan pengaturan dan ukur, meliputi :
Check Valve, penahan aliran balik air didalam instalasi pipa.
Gate Valve, pengatur buka-tutup aliran air didalam pipa.
Ball Valve, pengatur jumlah aliran air didalam pipa.
Butterfly Valve, pengatur buka-tutup aliran air di dalam pipa.
Floating Valve, klep pengatur buka-tutup aliran air ke tanki.
Foot Valve, penahan air balik di bawah pipa isap.
Strainer, berfungsi sebagai filter air.
Flexible Joint, penahan getaran dan gerakan.
Pressure Gauge, pengukur tekanan.
Pressure Switch, alat kontak hubung-putus akibat tekanan.
Flow Switch, alat kontak hubung-putus akibat aliran.
Water Meter, pengukur debit air.

Sistem Sambung Langsung

Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (PDAM). Karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasi ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, maka sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung skala kecil dan rendah.
Sistem Tangki Atas
Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai alasan tidak dapat diterapkan, sebagai gantinya banyak sekali digunakan sistem tangki atap. Sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah atau dipasang pada lantai terendah, kemudian dipompakan ke tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh lantai bangunan.
Sistem tangki atap ini seringkali digunakan dengan pertimbangan :
Selama air digunakan tidak terjadi perubahan tekanan yang berarti pada alat plumbing. Perubahan tekanan hanya terjadi karena akibat perubahan level air di dalam tangki atap sehingga harus diupayakan agar level air tetap konstan.
Pada sistem penyedia air tangki atas bekerja secara otomatis karena pada umumnya dilengkapi swith automatik sehingga kecil kemungkinan timbulnya kesulitan akibat penurunan tajam pada permukaan level air.
Perawatan tangki atas relatif lebih sederhana dibandingkan dengan sistem tangki tekan.
Perlu pompa cadangan untuk bangunan yang besar dan tinggi.
Karena tuntutan alat-alat plumbing, agar dapat bekerja dengan baik maka peletakan tangki atap menjadi penting. Sebagai contoh katub glontor (flush valve) dapat bekerja dengan baik jika tekanan air pada alat plumbing sebesar 1,00 kg/cm2 atau tinggi tangki atap lebih besar atau sama dengan 10 meter.
Jika peletakan tangki tidak memungkinkan sehingga tekanan tidak dapat tercapai maka perlu dipertimbangkan pemasangan pipa sambung langsung ke alat saniter atau alat plumbing (fixture) atau dengan memasang pompa pendorong (booster pump) agar kerugian tekanan berkurang. Memilih alat plambing yang tidak terlalu tinggi tuntutan tekanan kerjanya, misal kloset dengan katup glontor dengan tekanan kerja 0,6 kg/cm2 atau tinggi tangki 6,00 meter.
Sistem Tangki Tekan


Prinsip kerja dari sistem tangki tekan (hidrosfor) adalah sebagai berikut, air yang telah ditampung di dalam tangki bawah dipompa ke dalam tangki tertutup yang mengakibatkan udara didalamnya terkompresi sehingga tersedia air dengan tekanan awal yang cukup untuk didistribusikan ke peralatan plumbing di seluruh bangunan yang direncanakan. Pompa bekerja secara otomatis diatur oleh detektor tekanan, yang membuka dan menutup saklar penghasut motor listrik penggerak pompa. Pompa akan berhenti bekerja jika tekanan tangki telah mencapai batas maksimum yang ditetapkan dan mulai bekerja jika batas minimum tekanan yang ditetapkan telah dicapai.
Daerah fluktuasi tekan tergantung pada tinggi bangunan, misalkan untuk bangunan 2 – 3 lantai tekanan air harus mencapai 1 – 1,5 kg/cm2 atau 0.981 – 1,471 bar atau 10 – 11.5 mka (muka kolom air).

Kelebihan-kelebihan sistem tangki tekan adalah lebih menguntungkan dari segi estetika karena tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan tangki atap, mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainnya dan harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di atas menara. Disamping itu diperlukan juga kompressor dan keduanya dioperasikan secara automatis.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah kekurangannya, diantaranya : daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm2 sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki atap yang hampir tidak ada fluktuasinya, dengan berkurangnya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambahkan udara dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dari dalam tangki tekan.
Rancangan volume udara dalam tangki umumnya sebesar 30% dari volume tangki dan sisanya berisi air. Seiring dengan berkurangnya udara maka kompressor menjadi kebutuhan mutlak harus dipasang.

Variasi sistem tangki tekan adalah sebagai berikut:
Sistem Hydrocel: Sistem tangki tekan hydrocel untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus yang dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kekurangan yaitu air dalam tangki sedikit.
Sistem Tangki Tekan dengan Diapragma: Sistem tangki tekan dengan diafram ini, untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus sebagai pemisah air dengan udara.tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai penyimpan air dan peredam pukulan. Namun dalam hal ini tidak dapat difungsikan secara bersama-sama.
Sistem tangki tekan dapat dianggap lebih berfungsi sebagai suatu sistem pengaturan tekanan dibandingkan dengan fungsinya sebagai penyimpan air, karena bukan sebagai sistem penyimpan air seperti tangki atap dan karena jumlah volume air yang efektif tersimpan dalam tangki tekan relatif sedikit, mengakibatkan pompa akan sering bekerja dan menyebabkan pompa lebih berat kerjanya.

Sistem Tanpa Tangki
Sistem ini sebenarnya tidak direkomendasi oleh berbagai pihak, Sistem ini tidak menggunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung dari pipa utama.

Ciri-ciri sistem tanpa tangki adalah mengurangi kemungkinan pencemaran air minum karena menghilangkan tangki bawah maupun tangki atas, mengurangi kemungkinan terjadinya karat karena kontak air dengan udara relatif singkat, kalau cara ini diterapkan pada bangunan pencakar langit akan mengurangi beban struktur bangunan, untuk kompleks perumahan perumahan dapat menggantikan menara air, penyediaan air sepenuhnya bergantung pada sumber daya, pemakaian daya besar dibandingkan dengan tangki atap dan harga awal tinggi karena harga sistem pengaturannya.Sistem ini terdapat dua sistem dikaitkan dengan kecepatan pompa, yaitu :
Sistem kecepatan putaran pompa konstan, Pompa utama selalu bekerja sedangkan pompa lain akan bekerja secara otomatik yang diatur oleh tekanan.
Sistem kecepatan putaran pompa variabel, Sistem ini untuk mengubah kecepatan atau laju aliran diatur dengan mengubah kecepatan putaran pompa secara otomatik. Sistem kecepatan putaran pompa variabel mempunyai keuntungan/ kerugiannya antara lain :
Mengurangi tingkat pencemaran air karena tidak menggunakan tangki,
Mengurangi terjadinya karat karena tidak kontak udara langsung,
Beban struktur semakin ringan karena tidak ada tangki atas,
Biaya pemakaian daya listrik besar,
Penyediaan air bersih tergantung pada sumberdayanya,
Investasi awal besar.

Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.
Untuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.

Instalasi Plumbing Sistem Venting.

Sistem venting merupakan sistem instalasi plumbing yang dapat mengeluarkan udara yang terjebak di dalam instalasi pipa air buangan guna menghindari efek siphone.
Tujuan Sistem Plumbing
1.Menyediakan air bersih ke berbagai tempat
2.Manyediakan air buangan ketempat pembuangan akhir

Persyaratan Sistem Plumbing
1.Sistem air bersiha.
Menyediakan air bersih kesetia palat plumbing dengan ketentuan memenuhi syarat, Kualitas- Kuantitas Kontinuitasb.Tidak ada kemungkinan terjadinya aliran balik air buangan kedalam sistem air bersih.
2.Sistem air buangana.
 Mengalirkan air buangan dengan ketentuan  Secepat cepatnya Jarak sependek pendeknya. Tanpa terjadi penyumbatan mencegah masuknya pengganggu dan penyebab penyakit tersebut adalah : Bau-Gas-Binatang (serangga dan tikus)



 
Urutan prioritas sistem yang harus dierhatikan adalah :
1.Sistem air buangana.
a.Air kotoran (tinja dan air seni)
b.Air kotor (bekas cuci)
c.Air hujan

2.Sistem ven sebagai penunjang sistem buangan
3.Sistem air bersih Penjelasan mengenai urutan sistem yang diprioritaskan adalah sebagai berikut :
1.              Bila pada sistem air  buangan kotoran tinja ini terjadi kesalahan, maka akan timbul berbagai gangguan antara lain berupa bau dan kemungkinan penyebaran penyakit.
2.              Bila pada sistem buangan air kotor terjadi kesalahan maka akan timbul gangguan yang tidak separah sistem diatas, karena relatif berkualitas agak baik.
3.              Bila pada sistem buangan air hujan terjadi kesalahan maka akan timbul gangguan yang lebihringan lagi dari kedua sistem diatas
4.              Bila pada system ven terjadi masalah maka akan timbul gangguan yang mungkin sedikit sekali berpengaruh pada ketiga sistem tersebut diatas.
5.              Bila pada sistem air bersih terjadi kesalahan maka gangguan yang akan timbul dapat dikatakan ringan, karena kualitas airnya baik.Permasalahan
·                  Kebocoran
·                  Penyumbata
·                  Penurunan tekanan
·                  Penurunan kualitas air
·                  Temperatur/aliran tercampur
·                  Bau kurang sedap
·                  Genangan
SuaraPencegahan
1.Perencanaan yang baik dan benar
2.Pemeliharaan yang teratur
 
Septic Tank & SumurPeresapan(Rembesan)
Persyaratan pembuatan & pemeliharaan Septic Tank
1.      Dibuat dengan kedalaman min 2,00m di bawah permukaan tanah agar bakteri penghancur tinja (bakteri anaerob) dapat hidup
2.      Septic tank yang baru harus di isi penuh dengan air. Pada minggu pertama septic tank belumbekerja, baru setelah 3 minggu bakteri dapat hidup.Agar cepat matang septic tank yangbaru diberi lumpur dari septic tank yang lama.
3.      Tidak diijinkan membuang air sabun kedalam closet karena bakteri akan mati dan septic tank tidak dapat berfungsi (cepat penuh).
4.      Dinding septic tank dibuat dari dinding bata diplester 1:2 (kedapair) dan di aci.Bagian atas (tutup) septic tank dicor beton dan diberi tulangan besi.
5.      Septic tank harus diberi pipa hawa dengan ketinggian diatas bangunan atap dan bak control untuk memeriksa keadaan septic tank.
6.      Setiap septic tank harus dilengkapi dengan sumur peresapan yang jaraknya dari septic tank paling sedikit 2,00m7.Kelebihan air dari septic tank dan sumur kotoran dialirkan ke sumur resapan dengan pipa berlubang dengan diameter 10cm.8.

11/07/13

CARA KERJA AKSES CARD

Sistem Kerja Akses Kontrol Pintu

Akses Kontrol Pintu mempunyai sistem yang tidak terlalu rumit. Secara sederhana sistem kerja akses kontrol terletak pada “kredensial” dan “relay” sebagai komponen utamanya. Sebelum lebih lanjut kedalam sistem kerja akses kontrol terlebih dahulu kami berikan contoh kredensial. Kredensial ini berupa kartu akses, fob kunci, atau kunci lainnya. Ada banyak kartu teknologi termasuk kode magnetik stripe, bar, wiegand, dengan frekuensi 125 kHz, kartu-gesek, smart card, dan kartu contact less smart 26 bit . Atau kombinasi kunci – fobs yang lebih kompak dari kartu ID dan melampirkan ke gantungan kunci. Atau berupa teknologi biometrik yang lebih teruji keamanannya dan sangat efektif seperti sidik jari (Fingerprint), pengenalan wajah (Face ID), pengenalan iris, retina scan, suara, dan geometri tangan.

Berawal dari sebuah kredensial. Pembaca mengirimkan informasi credential berupa nomor menuju panel kontrol yang terdapat dalam Akses Kontrol. Panel kontrol membandingkan nomor kredensial untuk daftar kontrol akses yang tersimpan pada record mesin akses kontrol bisa berupa template sidik jari atau kode-kode tertentu dalam kartu. Kemudian memberikan perintah menerima atau menolak permintaan dan mengirim log transaksi ke database.
Ketika akses ditolak berdasarkan daftar kontrol akses, pintu tetap terkunci. Jika ada kecocokan antara kredensial dan daftar kontrol akses, panel kontrol mengoperasikan relay untuk memberikan perintah membuka pintu. Panel kontrol juga memberikan sinyal saat membuka pintu untuk mencegah alarm. Tentu saja jenis kunci pintunya juga harus support dengan mesin akses kontrol yang digunakan yang berupa electrik lock.
Beberapa Mesin Akses Kontrol Pintu memberikan umpan balik, seperti merah flashing LED untuk sebuah metode akses ditolak dan hijau LED berkedip untuk sebuah metode akses diberikan atau untuk series akses kontrol sidik jari berbentuk handle pintu seperti FL 500. Produk yang didistributorkan oleh Fingerspot ini memberikan sinyal berupa layar display dengan gambar kunci gembok yang terbuka jika akses di terima dan tertutup jika di tolak. Selain itu untuk managemen sumberdaya listriknya kemudian megirimkan perintah mematikan mesin.
Gambaran di atas menggambarkan transaksi verifikasi faktor tunggal. Sebagai contoh, Ferry memiliki hak akses ke ruang server, namun Rangga tidak. Ferry memberikan mandat Rangga ia kini memiliki akses ke ruang server. Agar Rangga tidak bisa secara leluasa keluar masuk ruang server maka harus diberikan batasan atau otentifikasi kedua. Dalam sebuah transaksi faktor dua, kredensial disajikan bisa berupa faktor lain berupa kombinasi PIN, Kartu, intervensi operator, atau masukan biometrik. Metode verifikasi tersebut bisa berupa sidik jari dengan kartu, sidik jari dengan pin atau kombinasi lainnya seperti face id. Hal ini tergantung dari fitur yang disediakan oleh mesin akses kontrol.
Demikian sedikit penjelasan dari sistem kerja akses kontrol pintu secara padaumumnya. Untuk sistem kerja lainya silahkah terus simak topik artikel-artikel yang kami sediakan. 

KOMPONEN AKSES CARD
Akses Kontrol Pintu merupakan sebuah sistem yang mempunyai komponen penting dalam menjalankan fungsinya sebagai pengatur akses sebuah pintu. Dalam pembuatan sistem akses kontrol pintu di butuhkan beberapa komponen yang berkerja secara berkesinambungan. Adapun komponen pokok dalam sistem akses kontrol pintu dalam implementasi bermacam-macam sesuai dengan pintunya. Namun secara pokok komponen akses kontrol pintu kita pilah sebagai berikut:
  • Kredential (Credential)
Kredensial dalam teknologi akses kontrol adalah obyek fisik atau nyata bersifat individu yang diberikan hak untuk mengakses fasilitas fisik tertentu atau suatu sistem teknologi informasi. Kredensial pada sistem akses kontrol pintu dapat berupa sesuatu yang digunakan sebagai pembuka kunci seperti anak kunci pintu, fob kunci, atau kunci lainnya seperti nomor atau PIN, atau berupakartu teknologi termasuk kode magnetik stripe, bar, barcode, Wiegand, RF ID, smart card, dan kartu contact less smart, atau kunci-FOBS yang lebih compact dari kartu ID dan melampirkan ke gantungan kunci. Dan bisa juga yang melekat pada diri kita atau teknologi biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah, pengenalan iris, retina scan, suara, dan geometri tangan.
Kredensial ini sangat menentukan dalam sebuah sistem akses kontrol pintu. Jika sarat kredensial ini tidak terpenuhi maka sistem akses kontrol sama saja dengan sistem mati atau kunci permanen. Dalam teknologi biometrik sistem ini menjadi sebuah keunggulan tersendiri selain lebih praktis dan efektif keamanan dari unsur ini juga sangat terjamin.
  • Akses Kontrol (Acces Control)
Akses Kontrol adalah sistem yang dirancang untuk memungkinkan wewenang membatasi pengguna untuk mengakses ke wilayah dan sumber daya dalam fasilitas fisik tertentu atau sistem informasi berbasis komputer. Kita dapat temui dalam penerapan Sistem Akses Kontrol dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebuah kunci pada pintu ruangan, pintu gudang, pintu mobil pada dasarnya merupakan suatu bentuk kontrol akses. Dengan akses kontrol kita dapat membatasi atau mengamankan informasi penting, rahasia, atau sensitif dan peralatan.
  • Kunci Elektrik (Elektric Lock)
Kunci elektric (electric lock) adalah perangkat penguncian yang beroperasi dengan menggunakan arus listrik. Lebih sering kunci listrik yang terhubung ke sistem kontrol akses. Keuntungan dari sebuah kunci listrik tersambung ke sistem kontrol akses meliputi: kontrol kunci, mana kunci dapat ditambahkan dan dihapus tanpa re-keying silinder kunci; kontrol akses baik, di mana waktu dan tempat merupakan faktor, dan transaksi logging, di mana aktivitas direkam.
Listrik magnet kunci digunakan, solenoida, atau motor untuk menjalankan mengunci dengan baik memasok atau menghapus kekuasaan. Operasi kunci dapat sederhana seperti menggunakan switch, misalnya sebuah rilis interkom apartemen pintu, atau serumit sistem akses kontrol berbasis biometrik
Dari Komponen diatas,m beberapa komponen dewasa ini di gabungkan menjadi dalam satu unit agar lebih praktis seperti antara akses kontrol dan kunci elektrik yang dulunya terpisah saat ini mulai di jadikan satu dengan kelebihan yang lebih praktis dan efektif. Seperti Produk yang didistribusikan oleh Fingerspot seperti Series FL 500. Paket Kontrol pintu ini memang dikhususkan untuk Akses Kontrol Pintu selain dari sistem akses kontrolnya juga dari bentuk produk yang dilengkapi dengan Handle Pintu dan Kunci Manual sebagai kunci Cadangan.Untuk Lebih lenghkap detailnya silahkan kunjungi Fingerspot Product. Dan dalam waktu dekat kita akan mengupas sistem Akses Kontrol Ini. So, ditunggu saja posting topik-topik selanjutnya.

CARA KERJA UPS

Setiap PC membutuhkan daya listrik. Kalau aliran listrik (main power) terputus, PC akan mati (tidak berfungsi). Fungsi dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik SEMENTARA ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main power nya tidak bekerja agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu BUKAN agar user tetap dapat bekerja.

UPS memiliki dua sumber daya listrik : Primary Power Source dan Secondary Power Source. Salah satunya berasal dari main power (stop kontak / PLN), satunya dari baterai UPS. Di dalam UPS terdapat Switch yang mengatur sumber daya listrik mana yang digunakan untuk menyediakan suplai listrik ke beban (PC). Jika Primary Power Source tidak berfungsi, Switch akan mengaktifkan Secondary Power Source secara otomatis. Begitu juga sebaliknya jika Primary Power Source sudah kembali berfungsi.

PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan arus listrik dari baterai adalah DC. Oleh karena itu, di dalam UPS terdapat Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Di dalam UPS juga terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus DC untuk mengisi baterai pada saat main power bekerja.



Gambar 1 : Diagram paling simpel dari UPS

Udah pake UPS pas listrik mati kok PC tetep restart? Jangankan pas PLN mati, pas PLN hidup aja PC bisa restart sendiri.

Ada beberapa jenis gangguan suplai daya listrik ke PC antara lain :

1. Noise
Ini kalo tegangan (voltase) naik/turun tapi cuma sedikit (persentasenya kecil). Kalo standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalopun selisih banyak, biasanya bertahap (gak langsung drop banget atopun tinggi banget). Noise yang macem begini biasa diatasi pake AVR. Tapi ya itu, AVR pun ada kelasnya. Ada yang cuma model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200 ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA semua loh). Ada harga ada rupa lah. PSU yang bagus juga biasanya sanggup ngatasi masalah Noise walopun gak pake AVR di luar PC.



Gambar 2 : Sinyal AC yang terganggu oleh Noise

2. Blackout
Ini kalo main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalo mau ngetes fungsi UPS yang paling dasar ini ya cabut aja kabel power UPS nya dari stop kontak pas komputernya nyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart gak.

3. Brownout / Sag
Ini kalo tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Dropnya bisa nyampe separo dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip.

Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya ada yang nyalain mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu gak harus di rumah / kantor kita lho, bisa aja tetangga kita yang nyalain mesin trus pengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN.

Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout. UPS murahan belum tentu bisa ngatasi masalah Brownout ini. Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk mengatasi Brownout ini TIDAK BISA dites dengan cara memutus main power ke UPS & menyambungnya kembali walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Dulu UPS yang kualitasnya kurang bagus saya colokin ke stavolt, komputernya dinyalain, trus power switch dari stavoltnya di-off & on-kan secepat mungkin, komputer gak mati / restart. Tapi pas lampu di ruangan kedip, komputernya tetep restart juga.

4. Surge & Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalo tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa nyampe puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalo tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa bikin jadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt.

Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya pas mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatiin. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout.

Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.

JENIS - JENIS UPS

Pada dasarnya, UPS cuma ada 2 jenis, yaitu OFFLINE dan ONLINE. Perbedaannya adalah pada sumber daya listrik mana yang jadi Primary Power Source, mana yang jadi Secondary Power Source.

Pada UPS jenis OFFLINE, sumber listrik primer adalah stop kontak / PLN, sumber listrik sekunder adalah inverter (dari baterai). Beberapa yang termasuk istilah lain ataupun varian dari OFFLINE UPS ini antara lain : Standby UPS, Ferroresonant-Standby UPS, Line-Interactive UPS, Voltage & Frequency Dependent (VFD) UPS, Voltage Independent (VI) UPS.

Karakteristik penting yang ada pada Offline UPS adalah adanya Switch Time atau Transfer Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh Switch untuk pindah dari sumber listrik primer ke sumber listrik sekunder pada saat sumber listrik primer dianggap gagal berfungsi, sehingga ada jeda waktu dimana beban tidak mendapat listrik.



Gambar 3 : Offline UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder


Offline UPS generasi sekarang biasanya memiliki Transfer Time kurang dari 4 milidetik (4 ms). Cukupkah Transfer Time segitu? Tergantung PSU nya. Di PSU ada spesifikasi Hold Time atau Holdup Time yang menunjukkan berapa lama PSU masih bekerja sebelum benar - benar mati jika aliran listrik terputus.

Penjelasan soal Hold Time atau Holdup Time bisa dilihat di threadnya Bung Khurios2000 yang udah di-sticky. Yang penting Transfer Time nya UPS harus lebih kecil daripada Hold Time nya PSU. Adanya Transfer Time membuat sebagian orang tidak menganggap Offline UPS sebagai UPS karena tidak benar - benar "uninterruptible".

Sepanjang pengalaman saya, Transfer Time 4 ms biasanya cukup untuk PSU abal-abal sekalipun. Cara membuktikannya ya sama dengan cara membuktikan kemampuan UPS mengatasi Blackout seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Pada UPS jenis ONLINE, sumber listrik primer adalah inverter (dari baterai). Inverter bekerja terus - menerus menyediakan listrik dari baterai untuk beban (PC), sedangkan rectifier dari AC ke DC bekerja terus - menerus untuk mengisi baterai. Itu sebabnya juga disebut DOUBLE CONVERSION UPS atau DOUBLE CONVERSION ONLINE UPS. Kalau main power tidak berfungsi, hanya rectifier dari AC ke DC yang berhenti bekerja, sedangkan kerja inverter tidak berubah (tidak ada Transfer Time / Switch Time). UPS jenis ini juga disebut Voltage & Frequency Independent (VFI) UPS karena tegangan dan frekuensi outputnya tidak dipengaruhi oleh input.

Pada Online UPS juga terdapat Switch yang otomatis mengambil aliran listrik dari sumber listrik sekunder (langsung dari PLN) jika inverter / baterai tidak bekerja. Biasanya Switch ini juga bisa difungsikan secara manual (manual bypass) untuk maintenance baterai. Tidak adanya Transfer Time / Switch Time membuat sebagian orang menyebut Online UPS sebagai "True UPS".



Gambar 4 : Online UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder



SPESIFIKASI UPS

Kalo milih UPS, ada spesifikasi yang bisa dibaca di box / manual / website nya. Di sini cuma dibahas beberapa spesifikasi yang penting untuk diperhatikan.

1. UPS Type / Topology
Jenis UPS ini yang paling penting. Intinya: ONLINE atau OFFLINE? Biasanya, kualitas inverter di Online UPS secara umum lebih baik daripada di Offline UPS. Hal ini karena diasumsikan inverter di Offline UPS hanya berfungsi kadang - kadang dan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi kalo kualitasnya gak persis ama listrik PLN ya dianggap gak terlalu berisiko merusak PC. Beda dengan Online UPS yang inverternya bekerja terus - menerus, jadi kualitas outputnya harus bener - bener bagus.

2. Load Rating (Capacity & Run Time)
Kapasitas UPS tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Mau dipake berapa PC? Total daya berapa Watt? Yang harus diingat, kapasitas UPS (juga perhitungan beban) ini bisa dinyatakan sebagai Apparent Power, bisa juga sebagai True Power.

True Power = Power Factor x Apparent Power

Biasanya Apparent Power dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere), sedangkan True Power biasa dinyatakan dalam satuan Watt. Jadi ada UPS yang nulis spec Maximum Load-nya 600VA (480 Watt). Artinya Apparent Power = 600VA, True Power = 480Watt, Power Factor = 0,8. Kalo di spec UPS cuma ada Apparent Power (pake satuan VA), untuk amannya ambil Power Factor (faktor daya) = 0,6.

UPS yang bagus biasanya dia punya tabel / gambar Run Time seperti ini.

 Tabel 1 : Run Time Chart

Artinya, kalo PLN mati pas baterai UPS nya penuh (100%), trus dipasang beban 600VA, UPS bisa menyediakan listrik selama 5,8 menit. Kalo bebannya 300VA, bisa nyala 14 menit. Yang pasti UPS gak akan bisa menyediakan listrik di atas beban maksimumnya. Kalo dari tabel di atas, bukan berarti UPS itu bisa nyala 3 menitan kalo bebannya 800VA, tapi malah gak nyala samasekali.
Sebagian UPS mungkin gak menyediakan Run Time Chart seperti itu, tapi menyebutkan Typical Run Time at Full Load dan Typical Run Time at Half Load.

3. Output Voltage & Frequency
Udah tau khan? Yang pasti harus sama dengan standar tegangan listrik untuk PC (di kita 220 volt, 50 Hz).

4. Electrical Waveform Output
Nah, ini yang sering kurang diperhatikan. Bentuk gelombang yang ideal untuk arus bolak - balik (AC) adalah Sinusoidal (Sinewave). Bentuk gelombang yang paling jelek adalah Squarewave. Tapi sampai saat ini belum ada Inverter murah yang bisa menghasilkan Sinewave Output.

Untuk menekan harga UPS biasanya pada Offline UPS digunakan Inverter yang menghasilkan Modified Squarewave. Bentuk gelombangnya dibuat mendekati (mirip) Sinewave. Ada yang menyebutnya "Stepped approximation to a sinewave", "Pulse-width modified squarewave", "Modified stepwave", atau "Modified sinewave".



Gambar 5 : Electrical Waveform Type


Sekali lagi, karena diasumsikan inverter di Offline UPS hanya berfungsi kadang - kadang dan dalam waktu yang relatif singkat, bentuk gelombang yang bukan sinusoidal itu dianggap cukup aman untuk PC.

Cara gampang untuk ngetes bentuk gelombang output UPS adalah pasang lampu TL di UPS, trus cabut kabel power UPS nya dari stop kontak. Kalo lampunya kedip - kedip atau berdengung, itu tanda bentuk gelombangnya bukan sinusoidal. Tapi itu tergantung kualitas ballast & lampunya juga sih. Kalo mau pasti ya dites pake alat yang namanya oscilloscope.

Untuk ONLINE UPS udah hampir pasti menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal karena Inverternya bekerja terus menerus. Karena itu harga ONLINE UPS gak ada yang murah.

Btw saya belum pernah tau ada Offline UPS yang outputnya True Sinewave yang harganya di bawah Rp 2 juta (kurs Rp 9000/US$), bahkan untuk kapasitas cuma 500-750VA.

5. Transfer Time
Yang ini udah disinggung di atas tadi, cuma ada di Offline UPS. Yang penting angkanya lebih kecil daripada Hold Time nya PSU yang dipake.

6. Power Conditioning
Ini adalah kemampuan UPS untuk "memuluskan" aliran listrik dari main power sebelum diteruskan ke beban (PC). Ini terutama untuk OFFLINE UPS. Yang paling mendasar adalah Voltage Regulation (untuk mengatasi noise). Hampir semua Offline UPS sekarang udah built-in AVR (Automatic Voltage Regulator). Tapi ya seperti yang sudah disebutkan di atas, AVR yang ada di dalam UPS juga macem - macem kelasnya. UPS yang bagus biasanya bisa diatur tingkat sensitivitas dari AVR nya.

Fitur berikutnya yang ditambahkan biasanya adalah Surge Suppression (untuk mengatasi surge / spike).

Untuk ONLINE UPS, kualitas output samasekali lepas dari kualitas input (dalam kondisi beroperasi normal). Jadi untuk Online UPS, fitur Power Conditioning gak terlalu penting kecuali kalo di-bypass (gak pake baterai). Yang lebih penting adalah Output Voltage Regulation, karena kualitas keluaran baterai bisa berubah sesuai umur baterai.