23/06/13

GROUNDING SISTEM


 Sistem Grounding / Pentanahan



Sebelum membahas cara memperbaiki grounding / pentanahan, sedikit ulasan tentang sistem grounding / pentanahan. Grounding / pentanahan merupakan salah satu sistem yang umum digunakan pada dunia kelistrikan. Umumnya digunakan sebagai pengaman terhadap bahaya sengatan listrik baik langsung maupun tidak langsung. Selain digunakan untuk pengaman instalasi, sistem grounding / pentanahan juga banyak ditemui pada sistem lain seperti sistem menara telekomunikasi, menara transmisi, ataupun penangkal petir yang umum kita lihat pada bangunan rumah maupun gedung bertingkat. Pemasangan sistem grounding / pentanahan pada sistem tersebut diatas tentu saja lebih detail dalam perhitungan maupun aspek lain yang mempengaruhi. Bisa dibayangkan jika sistem menara ataupun penangkal petir tersebut mengalami kegagalan dalam sistem pengamannya (dalam hal ini grounding / pentanahannya), tentu saja akan menimbulkan kerusakan dan juga bahaya bagi mahluk hidup disekitarnya. Bagaimana tidak? Terakhir penulis pernah membaca artikel yang mengatakan bahwa muatan petir per detik bisa mencapai 100.000KV(kilo volt). Coba bandingkan dengan tegangan yang digunakan untuk rumah kita (220 volt).
Kita kembali pada pembahasan, berdasarkan jenis elektroda yang digunakan pada penanaman sistem grounding terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Elektroda Batang. Merupakan jenis elektroda yang umum dipasang pada instalasi rumah tinggal. Elektroda ini berupa pipa besi, baja profil, atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke tanah. Biasanya pada bahan logam tersebut dilapisi dengan lapisan tembaga.
  2. Elektroda Pelat. Terbuat dari logam utuh atau berlubang yang cara pemasangan pada umumnya ditanam secara dalam.
  3. Elektroda Pita. Terbuat dari penghantar berbentuk pita atau bulat. Pemasangannya dipasang secara horizontal pada kedalaman antara 0,5m - 1m dari permukaan tanah.
Faktor terpenting pada sistem grounding / pentanahan adalah hambatan dalam dari tanah tempat batang ground / arde akan dipasang. Alat yang umum digunakan oleh instalatir listrik dalam mengukur hambatan dalam dari tanah adalah meger dan earth tester. rekomendasi adalah dibawah 1 ohm untuk ruang server.
Lalu mengapa grounding yang telah terukur dan terpasang beberapa waktu lalu tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan? jawaban dari pertanyaan tersebut adalah keadaan tanah yang juga dapat berubah seiring dengan waktu yang tentu saja akan mempengaruhi hambatan dalam dari tanah tersebut.
Bagaimana cara memperbaiki hambatan dalam tanah dari sistem grounding yang telah terpasang atau belum terpasang? Ada beberapa metode yang digunakan:
1. Metode ini telah dibahas pada postingk yaitu dengan meyiram tanah dari grounding tersebut dengan campuran air dengan serbuk arang. Mengapa serbuk arang? ... Dari pengamataan penulis, serbuk arang lebih bagus mempertahankan air (kandungan elektrolit) yang terserap dibandingkan tanah itu sendiri yang cenderung mengalirkan kelapisan tanah dibawahnya, apalagi jika lapisan atas dari tanah tempat grounding tersebut berupa lapisan tanah pasir yang tentu saja akan lebih cepat mengalirkan air kelapisan tanah dibawahnya. Dari pengukuran grounding beberapa waktu setelah penanaman batang ground/arde juga dapat diketahui (dengan pengukuran alat) bahwa penanaman  grounding yang menggunakan campuran air dengan serbuk arang lebih bagus daripada menggunakan air saja. 

2. Metode ini umum dilakukan pada pembumian / grounding dari menara maupun bangunan dengan penangkal petir yaitu dengan menanam batang grounding / arde lebih dalam ke bumi. Penanaman dari grounding tersebut umumnya menggunakan elektroda pelat dan bisa mencapai belasan meter dibawah permukaan tanah. Tujuan dari penanaman lebih dalam ini adalah untuk melewati beberapa lapisan tanah yang memungkinan untuk mendapatkan lapisan tanah dengan hambatan dalam terkecil. Untuk instalasi rumah tidak diharuskan lhoo... Cukup mengganti batang arde menjadi lebih panjang lagi sehingga lebih memungkinan untuk mendapatkan lapisan tanah dengan hambatan dalam terkecil. Hal tersebut tentu saja juga dipengaruhi kondisi tanah disekitar grounding sehingga anda dapat juga menambahkan metoda pertama dalam penanaman grounding ini.

3. Sedikit berbeda dengan dua metoda sebelumnya yang hanya menggunakan 1 batang ground/arde, metoda ketiga ini menggunakan dua atau lebih batang ground/arde. Metoda ini sering digunakan pada pemasangan peralatan jaringan distribusi  TM/TR ( Gardu Distribusi, ABSW pada tiang, dsb.) yang tujuannya tentu saja mendapatkan hambatan dalam dari tanah sekecil - kecilnya.
Sambil mengenang masa SMP kelas 2/3, kita tentu sedikit mengingat pelajaran fisika mengenai hukum Ohm.  Pada pembahasan mengenai hambatan (resistansi) yang disimbolkan dengan huruf R, dikatakan bahwa pada rangkaian paralel:
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +...+ 1/Rn
dengan menggunakan perhitungan diatas kita akan memperoleh R total menjadi lebih kecil. Dari prinsip inilah kita gunakan dalam memperbaiki hambatan dalam pada sistim grounding. Pemasangan batang ground/arde terlihat seperti gambar dibawah ini.
Gambar Pemasangan 3 Batang Ground/Arde
biasanya jarak pemasangan peralel dari batang ground antara satu dan lainnya lumayan berjauhan. Mengenai jarak tanam antar batang ground/arde paling efektif, terus terang penulis kurang begitu memahaminya.  Aturan mengatakan bahwa jarak antar batang ground/arde minimal adalah 2 x panjang batang ground/arde tersebut. Jika pada pengukurannya masih kurang bagus kita bisa tambahkan penanaman batang arde lagi. Disamping itu kita dapat menambahkan metode pertama pada tiap batang ground/arde yang ditanam.

PERALATAN DAN EQUIPMENT SERVER ROOM

Selain Air Precision Conditioner yang berada dalam ruang Server berikut peralatan dan equipment lainnya yang biasanya berada didekat PAC antara lain :

  1. UPS ( Uninterruptible Power Supply ) 
UPS berfungsi sebagai power supply peralatan server dan juga terdapat back up power supply jika terjadi pemadaman listrik dikarenakan terdapat batere sebagai sumber catu daya yang dirubah menjadi tegangan AC , Kapasitas UPS biasanya disesuaikan dengan kebutuhan perangkat yang ada di server serta lama back up time yng diinginkan ,komponen ini sangatlah penting dikarenakan data tidak bisa shutdown terlalu lama yang akan menyebabkan jaringan atau sistem suatu perusahaan bisa terganggu.

2. Raised Floor

Adalah sistem lantai berbentuk panggung yang menjadikan elevasi lantai menjadi lebih tinggi. Biasa digunakan pada ruangan dengan instalasi instalasi kabel, data, komunikasi, dan pemipaan yang rumit. Raised floor atau access floor terdiri dari rangka dan panel lantainya. Umumnya modul panel lantainya berukuran 60x60 cm.
Untuk jenia PAC down flow , udara dingin dialirkan kedalam raised floor dan menyebar keseluruh server  atau perangkat yang akan di kondisikan .
3.FM 200

Adalah sistem pemadaman API jika terjadi kebakaran yang berada diruang server, FM 200 terdiri dari sensor yang membaca panas dan asap biasanya diletakan didalam raised floor dan ceiling ruang server serta panel fm 200 yang berfungsi sebagai pusat control dan operasional .FM 200 juga dilengkapi dengan switch manual jika sistem / sensor bermasalah padahal terjadi kebakaran.
FM 200 jika gas disemburkan tidak akan merusak perangkat dikarenakan komposisi chemicalnya yang memang dibuat sedemikian rupa dengan harga yang mahal.
4. ACCES CARD
Adalah sistem acces masuk kedalam ruang server dengan menggunakan card yang ditempelkan kereader sebagai media untuk mendeteksi identitas orang yang masuk kedalam karena server room memang didesain sebagai ruang private yang tidak sembarang orang yang dapat masuk kedalam ruang tersebut.
5.WATERLEAK DETEKTOR

Adalah suatu peralatan yang berfungsi mendeteksi adanya water yang berada diarea server rooom , dikarenakan dengan adanya water bisa membuat ruang menjadi lembab atau basah dan bis amenyebebkan kerusakan / korslet perangkat serta instalasi listrik yang dapat membahayakan perangkat lainnya.
Waterleak dtector berupa sensor kabel yang disebarkan diarea bawah raisedfloor yang akan membaca ada tidaknya water dalam area tersebut dan akan menyebabkan alarm jika adanya sumber atau water.